⛱️ Limbah Pelepah Pisang Dapat Banyak Ditemui Di Daerah

KBRN Lombok Utara : Najamuddin, Pria 55 Tahun asal Tanjung Lombok Utara berhasil menyulap gedebong atau pelepah pisang menjadi sebuah produk seni (topi dan peci) oriental yang bernilai ekonomis. Topi dan peci yang dibuatnya dari gedebong tersebut kini telah menjadi familiar di Kabupaten Lombok Utara (KLU) bahkan hingga luar daerah. ryxMvQ. Kebanyakan wadah atau kemasan makanan yang dikenal masyarakat saat ini berbahan gabus sintetis alias styrofoam. Banyak pula yang berbahan dasar plastik atau karton. Kemasan dengan bahan-bahan tersebut dinilai tidak ramah lingkungan. Styrofoam dan plastik sulit atau bahkan tidak dapat terurai di alam. Sementara, produksi karton dan kantong kertas mengorbankan pohon dan mendorong deforestasi. Sebagai alternatif, Plepah menawarkan wadah pembungkus makanan yang lebih ramah lingkungan. Seperti namanya, pelaku industri kreatif Tanah Air ini membuat wadah pembungkus makanan dari pelepah pinang. Sebelum itu, Plepah pernah melakukan riset internal. Dari riset itu, mereka mencatat kontribusi sampah styrofoam yang terbuang ke laut Indonesia dari 18 kota selama Januari 2018 mencapai 0,27 hingga 0,59 ton. Hal itu lantas mendorong mereka untuk mengurangi jumlah sampah styrofoam dengan menciptakan inovasi wadah makanan dari limbah yang dianggap tak bernilai. Dengan proses sedemikian rupa, mereka mengolah pelepah pisang menjadi wadah makanan yang tahan panas, tahan air, dan tahan minyak. Foto Ide awal Plepah Ide awal Plepah muncul ketika CEO Plepah, Rengkuh Banyu Mahandaru bersama inventornya berlibur ke Wakatobi. Di sana, ia melihat fenomena ikan paus terdampar, dan ketika dibelah, perutnya berisi sampah plastik. Dari situ, ia bersama tim mencari solusi untuk menghasilkan material alternatif yang ramah lingkungan dan terjangkau, hingga tercetus ide tentang kemasan makanan berbahan alami dari pelepah pohon pinang. Pelepah pinang dipilih karena banyak dianggap sebagai limbah yang tidak bernilai—tidak seperti buahnya. Biasanya, pelepah pinang akan berakhir bersama sampah pembersihan kebun yang akhirnya dibakar. Padahal, pelepah pinang memiliki tekstur yang kaku dan kokoh, tapi ringan. Selain itu, pelepah pinang juga lebih aman digunakan sebagai kemasan karena tidak mengontaminasi makanan. Saat ini, Plepah telah menghasilkan produk piring dan wadah kemasan dari pelepah pinang. Kedua produk itu pun sudah dipasarkan melalui jaringan e-commerce yang ada di Indonesia. Model bisnis berkelanjutan Plepah merancang model bisnisnya sebagai suatu sistem berkelanjutan, melalui pendekatan human centered dan proses mikro manufaktur. Dengan model bisnis ini, Plepah memiliki mindset untuk tidak sekadar memperbesar kapasitas produksi, tapi juga memperbanyak titik produksi. Dengan begitu, lebih banyak komunitas bisa terlibat, terdampak positif dan mandiri secara ekonomi. Sayangnya, masih ada tantangan yang mereka hadapi. Solusi ramah lingkungan yang ditawarkan Plepah ini masih terkendala harga ritel yang lumayan tinggi, jauh lebih tinggi ketimbang harga wadah berbahan styrofoam. Kendati demikian, Plepah berharap akan semakin banyak orang yang menaruh perhatian terhadap isu lingkungan dan mau menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan. E04 Pengolahan pangan semakin berkembang seiring dengan perkembangan pengetahuan dan perkembangan teknologi. Berbagai inovasi dilakukan oleh beberapa industri pengolahan makanan dalam menciptakan produk makanan baru yang dapat diterima masyarakat. Seiring dengan beragamnya jenis makanan olahan dari buah pisang, maka meningkat pula jumlah limbah yang dihasilkan dari para pengusaha olahan pisang tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mitra dalam pengolahan limbah kulit pisang menjadi selai kulit pisang. Sasaran program pengabdian ini adalah Aisyiah Ranting Gedung Johor Kecamatan Medan Johor yang berjumlah 10 orang. Mitra yang ikut berpartisipasi adalah anggota Aisyiah yang tergolong dalam usia produktif dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Metode dalam kegiatan pengabdian ini adalah 1 sosialisasi atau penyuluhan, yaitu memberikan pemahaman kepada mitra sasaran akan kesadaran kelestarian lingkungan, 2 pelatihan, yaitu memberikan pengetahuan kepada mitra sasaran bagaimana mengolah limbah kulit pisang menjadi selai kulit pisang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah antusias mitra sasaran dalam setiap proses, umpan balik dari mitra sasaran yang dinilai positif dan memberikan manfaat kepada mitra sasaran baik dalam bidang sosial yaitu memberikan rasa percaya mitra untuk berwirausaha maupun bidang ekonomi yaitu sebagai penambah penghasilan keluarga. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free E-DIMAS Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 121, 106-111 ISSN 2087-3565 Print dan ISSN 2528-5041 Online Available Online at 106 Pemanfaatan Limbah Buah Pisang Menjadi Selai Kulit Pisang sebagai Peningkatan Nilai Guna Pisang Riris Nadia Syafrilia Gurning1, Sakral Hasby Puarada2, Misril Fuadi3 1,2,3Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 1risnagur Received 23 Juli 2020; Revised 1 Februari 2021; Accepted 27 Februari 2021 Abstract Food processing is increasingly developing along with the development of knowledge and technological development. Various innovations have been carried out by several food processing industries in creating new food products that can be accepted by the public. Along with the diverse types of processed foods made from bananas, the amount of waste produced by the banana producers has also increased. The purpose of this activity is to provide knowledge and understanding to partners in processing banana peel waste into banana peel jam. The target of this dedication program is Aisyiah Branch Building, Johor District, Medan Johor, which amounts to 10 people. The participating partners are Aisyiah members who are of productive age and work as housewives. The method in this service activity is 1 socialization or counseling, which is to provide an understanding to the target partners of environmental awareness, 2 training, which is to provide knowledge to target partners how to process banana peel waste into banana peel jam. The results obtained from this community service activity are enthusiastic target partners in each process, feedback from target partners is considered positive and provides benefits to target partners both in the social field, namely giving partners the confidence to be entrepreneurial and the economic sector, namely as an addition to family income. Keywords banana; banana peel; jam; waste Abstrak Pengolahan pangan semakin berkembang seiring dengan perkembangan pengetahuan dan perkembangan teknologi. Berbagai inovasi dilakukan oleh beberapa industri pengolahan makanan dalam menciptakan produk makanan baru yang dapat diterima masyarakat. Seiring dengan beragamnya jenis makanan olahan dari buah pisang, maka meningkat pula jumlah limbah yang dihasilkan dari para pengusaha olahan pisang tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mitra dalam pengolahan limbah kulit pisang menjadi selai kulit pisang. Sasaran program pengabdian ini adalah Aisyiah Ranting Gedung Johor Kecamatan Medan Johor yang berjumlah 10 orang. Mitra yang ikut berpartisipasi adalah anggota Aisyiah yang tergolong dalam usia produktif dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Metode dalam kegiatan pengabdian ini adalah 1 sosialisasi atau penyuluhan, yaitu memberikan pemahaman kepada mitra sasaran akan kesadaran kelestarian lingkungan, 2 pelatihan, yaitu memberikan pengetahuan kepada mitra sasaran bagaimana mengolah limbah kulit pisang menjadi selai kulit pisang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah antusias mitra sasaran dalam setiap proses, umpan balik dari mitra sasaran yang dinilai positif dan memberikan manfaat kepada mitra Pemanfaatan Limbah Buah Pisang Menjadi Selai Kulit Pisang sebagai Peningkatan Nilai Guna Pisang Riris Nadia Syafrilia Gurning, Sakral Hasby Puarada, Misril Fuadi 107 sasaran baik dalam bidang sosial yaitu memberikan rasa percaya mitra untuk berwirausaha maupun bidang ekonomi yaitu sebagai penambah penghasilan keluarga. Kata Kunci pisang; kulit pisang; selai; limbah A. PENDAHULUAN Pisang merupakan tanaman holtikultura yang banyak tumbuh tersebar di Indonesia dan banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang banyak memproduksi pisang. Berdasarkan angka produksi pisang, Sumatera Utara adalah provinsi ketiga terbanyak memproduksi pisang di pulau sumatera setelah provinsi Lampung dan Sumatera Selatan. Rata-rata produksi pisang dari tahun 2015-2019 di provinsi Sumatera Utara adalah ton sedangkan yang unggul adalah di provinsi Lampung yaitu ton dan Sumatera Selatan dengan rata-rata produksi ton BPS Sumatera Utara, 2020. Berdasarkan data, ketersediaan pisang di Sumatera Utara tergolong cukup banyak dan mudah ditemui di berbagai daerah. Pisang merupakan jenis tanaman yang setiap saat berbuah tanpa ada istilah musim. Tanaman pisang dapat dikatakan sebagai tanaman serbaguna. Akar, umbi bonggol, batang, daun sampai kulitnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kulit pisang kebanyakan masih merupakan limbah pertanian yang dibuang sehingga sering menimbulkan pencemaran lingkungan Hartono & Janu, 2013. Masyarakat pada umumnya memanfaatkan pisang untuk diolah menjadi pisang rebus, pisang goreng, molen pisang, kolak pisang, bolu pisang, dan lain sebagainya. Pemanfaatan pisang yang cukup besar tersebut menghasilkan limbah kulit pisang yang belum banyak dimanfaatkan secara produktif Sutriono & Pato, 2016. Limbah kulit pisang diketahui mengandung gizi yang tinggi Gambar 1. Kandungan karbohidrat pada kulit pisang sebesar 10,80%, kandungan protein pada kulit pisang sebesar kandungan lemak pada kulit pisang sebesar 3,187%, dan kandungan vitamin pada kulit pisang memiliki vitamin C sebesar 0,15% Laily dan Diana, 2018. Kulit pisang mengandung aktivitas antioksidan yang cukup tinggi dibandingkan dengan daging pisangnya. Aktivitas antioksidan pada kulit pisang mencapai 94,25% pada konsentrasi 125 mg/ml sedangkan pada buahnya hanya sekitar 70% pada konsentrasi 50 mg/ml. Senyawa antioksidan yang terdapat pada kulit pisang yaitu katekin, gallokatekin, dan epikatekin yang merupakan golongan senyawa flanovoid. Oleh karena itu, kulit pisang memiliki potensi yang cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan dalam bahan pangan Ermawati, dkk., 2016. Gambar 1. Limbah Kulit Pisang Kulit pisang merupakan bahan bangunan atau limbah buah pisang yang cukup banyak jumlahnya. Umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai pakan ternak seperti kambing, sapi dan kerbau. Jumlah dari kulit pisang cukup banyak yaitu berkisar 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas Abdi, dkk., 2016. Limbah kulit pisang yang biasanya dibuang oleh pedagang pengolah pisang dapat dimanfaatkan menjadi produk yang memiliki nilai jual yang tinggi dan dapat diterima oleh masyarakat. Selai pisang adalah salah satu bentuk inovasi yang dapat dimanfaatkan dari limbah pisang sebagai usaha peningkatan nilai guna dari buah pisang. Selai merupakan panganan olahan yang berbentuk pasta yang diperoleh dari pemasakan bubur buah, gula EDUC ATI ONS - P ENG ABD IAN KE PAD A M ASY ARA KATJURNAL P ENG ABD IAN KE PADA MAS YAR AKA T VOLUME 12 NOM OR 01 MAR ET 2021 108 dan bahan pendukung lainnya. Selai merupakan produk awetan yang dibuat dengan cara memasak hancuran buah yan dicampur gula baik ditambah air atau tanpa penambahan air dan bahan tambahan lainnya Munasari, dkk., 2018. Kemajuan teknologi dan perkembangan pengetahuan masyarakat menimbulkan adanya inovasi baru dalam pengolahan pangan sehingga timbulnya beraneka ragam makanan olahan yang digemari oleh berbagai macam kalangan masyarakat. Beberapa inovasi makanan olahan dari buah yang diciptakan oleh industri atau pedagang mengakibatkan adanya limbah yang biasanya dibuang dan menjadi sampah organik. Limbah buah yang dibuang dapat merusak kelestarian lingkungan. Selai kulit pisang merupakan salah satu bentuk inovasi hasil olahan yang berasal dari limbah pisang yang kaya akan gizi. Selain karena teknologi dan pengetahuan masyarakat yang telah berkembang pesat, pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi selai kulit pisang merupakan usaha untuk memaksimalkan pemanfaatan dari pisang. Untuk itu perlu kiranya memberikan pelatihan dan pemahaman kepada masyarakat khususnya kaum ibu-ibu untuk berinovasi menjadikan limbah kulit pisang menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual yaitu selai kulit pisang. Selain untuk menambah pengetahuan berinovasi, pengolahan selai kulit pisang juga dinilai dapat menjaga kesehatan lingkungan dari adanya sampah dan dapat menjadi salah satu cara meningkatkan perekonomian rumah tangga. Adapun tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pemahaman berinovasi kepada ibu-ibu Ranting Aisyiah Gedung Johor Kecamatan Medan Johor. B. PELAKSANAAN DAN METODE Pelaksanaan program pengabdian ini dilaksanakan di Ranting Aisyiah Gedung Johor Kecamatan Medan Johor pada tanggal 24 juni 2020. Sasaran program pengabdian ini adalah anggota Aisyiah yang tergolong dalam usia produktif sehingga diharapkan ilmu yang diberikan dapat diaplikasikan dan bermanfaat. Jumlah peserta pada kegiatan pengabdian ini adalah 10 orang. Latar belakang mitra yang berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan ini adalah berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang tidak memiliki kegiatan tetap. Menurut Rusdianti, dkk. 2020 ibu rumah tangga adalah kelompok yang memungkinkan untuk diberdayakan dalam kegiatan usaha karena ada banyak ibu-ibu rumah tangga yang selama ini tidak bekerja, padahal ibu-ibu rumah tangga apabila diberdayakan, bukan tidak mungkin akan mampu meningkatkan ekonomi keluarganya. Adapun metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut Sosialisasi/Penyuluhan Sebelum melakukan kegiatan sosialisasi/penyuluhan ini terlebih dahulu beberapa anggota mitra dikumpulkan dirumah salah satu anggota Ranting Aisyiah Gedung Johor. Tujuan awal dari pengumpulan ini adalah pengenalan tim pengusul pengabdian dengan ibu-ibu Aisyiah. Kegiatan dimulai dengan ramah tamah dengan anggota kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi. Bentuk penyuluhan dilakukan melalui antarpersonal dengan tatap muka Gambar 2. Dalam sosialisasi menyampaikan bagaimana memotivasi mitra agar bisa memanfaatkan potensi limbah buah pisang untuk diolah menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi, selain dapat mengolah limbah, dapat juga menjaga kelestarian lingkungan karena dapat mengurangi limbah. Kemudian hal-hal yang akan disampaikan kepada mitra mencakup pengurangan limbah pisang, kandungan gizi yang tinggi pada kulit pisang dan menciptakan produk wirausaha yang baru. Gambar 2. Sosialisasi/Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Buah Pisang Menjadi Selai Kulit Pisang sebagai Peningkatan Nilai Guna Pisang Riris Nadia Syafrilia Gurning, Sakral Hasby Puarada, Misril Fuadi 109 Pelatihan/Training Metode pelatihan yang dilakukan adalah 1 mengenalkan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan selai kulit pisang, dan 2 demonstrasi pembuatan selai kulit pisang seperti tersaji pada Gambar 3. Gambar 3. Pelatihan/Training C. HASIL DAN PEMBAHASAN Program pengabdian masyarakat di Ranting Aisyiah Gedung Johor Kecamatan Medan Johor dengan memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi selai kulit pisang dinilai sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan diterima nya dengan baik ilmu yang diberikan oleh tim pengusul PKM kepada mitra. Proses demonstrasi juga mendapatkan antusias dari mitra yang dibuktikan dengan keikutsertaan anggota mitra dalam proses kegiatan pembuatan selai kulit pisang. Kemudian tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pemrosesan sehingga mitra banyak berencana untuk menjual olahan limbah kulit pisang tersebut sebagai penambah pendapatan keluarga. Umpan balik dari mitra juga dinilai positif karena proses pembuatannya cukup mudah dan membutuhkan alat dan bahan yang pasti ada didapur, seperti buah pisang yang selalu tersedia di kalangan masyarakat. Menurut Rusnaini, dkk 2020 dalam penelitiannya kegiatan PKM dapat dikembangkan untuk mampu dipelihara dalam jangka panjang, dengan tersedianya sumber daya lokal yang berasal dari internal masyarakat itu sendiri, ketimbang bergantung dari sumberdaya yang berasal dari eksternal. Kegiatan pelatihan PKM dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses kegiatannya. Bahan utama yang dibutuhkan adalah kulit pisang. Tahap pertama adalah mencuci kulit pisang hingga bersih yang berguna untuk membuang sisa kotoran yang ada. Kemudian merebus kulit pisang yang sudah dibersihkan selama kurang lebih 30 menit dengan menggunakan panci perebus. Kulit pisang direbus hingga kulit pisang bagian dalam berwarna kuning. Setelah direbus, kulit pisang ditiriskan. Setelah dingin, kulit pisang bagian dalam dikerok menggunakan sendok Gambar 4. Gambar 4. Proses Pengerokan Kulit Pisang Gambar 5. Selai Kulit Pisang Kulit pisang bagian dalam yang sudah dikerok tadi diblender dengan mencampurkan dengan 2 buah daging pisang agar menambah rasa pisang dan menambahkan sedikit air. Setelah tekstur kulit pisang menjadi seperti bubur, kemudian selai kulit pisang dimasak dengan menggunakan api kecil. Sembari selai pisang dimasak dan diaduk-aduk, tambahkan gula putih untuk menambah rasa manis dan minyak pisang sebagai penambah aroma buah pisang pada selai. Aduk secara terus-menerus hingga selai kulit pisang memiliki tekstur lebih mengental Gambar 5. Secara ringkas proses pembuatan selai kulit pisang dapat dilihat pada bagan alir Gambar 6. Setelah kegiatan pelatihan pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi selai kulit pisang dilaksanakan manfaat yang diperoleh mitra adalah mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dalam pengolahan limbah menjadi sebuah produk olahan yang memiliki nilai ekonomi. Dalam bidang sosial, memberikan rasa percaya diri kepada mitra agar dapat mandiri berwirausaha untuk mendapatkan pengalaman berbisnis. Dalam bidang ekonomi pelatihan pengolahan EDUC ATI ONS - P ENG ABD IAN KE PAD A M ASY ARA KATJURNAL P ENG ABD IAN KE PADA MAS YAR AKA T VOLUME 12 NOM OR 01 MAR ET 2021 110 limbah kulit pisang ini bisa menjadi penambah penghasilan dalam keluarga. Menurut penelitian Puarada, dkk. 2020 kegiatan pemanfaatan kulit buah selain untuk menambah pengetahuan dan inovasi, juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menambah pendapatan rumah tangga ditengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Gambar 6. Proses Pembuatan Selai Kulit Pisang D. PENUTUP Simpulan Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa telah berjalan dengan baik dan lancar. Adanya respon yang positif dari mitra sasaran menunjukkan diterimanya ilmu yang telah diberikan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini mitra mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan selai dari kulit pisang. Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan, pengetahuan pengolahan limbah kulit pisang menjadi kulit pisang ini dapat menjadi salah satu penambah penghasilan mitra dan merasa percaya diri dalam memulai usaha. Saran Saran yang diberikan terhadap kegiatan pengabdian ini adalah sebaiknya siapa saja dari kalangan mana saja dapat menjadikan pengolahan selai kulit pisang ini menjadi usaha yang lebih besar dan didalami karena akan berdampak terhadap pelaku nya sendiri maupun terhadap lingkungan. Ucapan Terima Kasih Pada kesempatan ini kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam kegiatan pengabdian ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara UMSU yang telah memfasilitasi program pengabdian ini sehingga kegiatannya berjalan dengan lancar. Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada mitra yaitu ibu-ibu Aisyiah Ranting Gedung Johor Kecamatan Medan Johor yang telah ikut berpartisipasi dalam semua kegiatan pengabdian ini. E. DAFTAR PUSTAKA Abdi, C., Khair, R. M., dan Saputra, M. W. 2016. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok Musa Acuminate L. Sebagai Karbon Aktif Untuk Pengolahan Air sumur Kota Banjarbaru Fe dan Mn. Jukung Jurnal Teknologi Lingkungan, 11. Badan Pusat Statistik. 2020. Produksi Pisang Menurut Provinsi Tahun 2015 – 2019. Direktorat Jenderal Hotikultura. Ermawati, W. O., Wahyuni, S., & Rejeki, S. 2016. Kajian Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Raja Musa paradisiaca var Raja Dalam Pembuatan Es Krim. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan. 11, 67-72. Hartono, A. & Janu, P. B. 2013. Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Pemanfaatan Limbah Buah Pisang Menjadi Selai Kulit Pisang sebagai Peningkatan Nilai Guna Pisang Riris Nadia Syafrilia Gurning, Sakral Hasby Puarada, Misril Fuadi 111 Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kerupuk. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan. Vol 2 No 3, September 2013, hal 198-203. Laily, N., & Diana, 2018. Formulasi Sediaan Selai Kulit Ari Pisang Kepok Musa paradisiaca L., Rasa Cokelat. Jurnal Dunia Farmasi, 31, 32-43. Munasari, S., Dwi S., & Jefriadi. 2018. Daya Terima Panelis dan Karakteristik Selai Kulit Pisang Kepok dengan Penambahan Pisang Ambon. Jurnal Teknologi Agro-Industri, 51, 10-17. Puarada, S. H., Riris N. S. G., & Wahyuni U. H. 2020. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Melinjo Gnetum gnemon L. Menjadi Produk Olahan Keripik Kulit Buah Melinjo. E-Dimas Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 114, 567-572. Rusdianti, E., Sri P., dan Paulus W. 2020. Penyuluhan Tentang Peluang Usaha Guna Menumbuhkan Kemandirian Ekonomi Ibu Rumah Tangga Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 72, 147-153. Rusnaini, R., Qonita, R. R. A.., & Yuliandari, E. 2020. Pelatihan Pembuatan Abon Ikan Tawar untuk Memberdayakan Masyarakat di Desa Sidoarum. E-Dimas Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 114, 525-530. Sutriono, Y. dan Pato, U. 2016. Pemanfaatan Buah Terung Belanda dan Kulit Pisang Kepok Dalam Pembuatan Selai. Jom Faperta, 32, 1-13. ... Antioksidan bermanfaat untuk tubuh sebagai perlindungan terhadap radikal bebas yang dapat menyebabkan munculnya penyakit degeneratif. Kulit pisang juga memiliki kandungan pektin sebesar 22,4 % yang berguna sebagai pengental dalam pembuatan selai Arinta et al., 2021;Desti et al., 2020;Gurning et al., 2021;Tuhuloula et al., 2013;Wakano et al., 2016. ...Lestari MP AlibasyahMestawaty A SRaya AgniVita Indri FebrianiBuah pisang, papaya, semangka dan jeruk merupakan tanaman hortikultura yang produksinya tinggi di Sulawesi Tengah, salah satunya di Desa Labuan Panimba. Masyarakat umumnya hanya memanfaatkan daging buah untuk dikonsumsi langsung, sementara kulit buah dibuang begitu saja. Dengan demikian, semakin banyak buah yang dihasilkan, maka semakin banyak pula sampah kulit buahnya. Padahal, kulit buah memiliki kandungan gizi yang mirip dengan daging buah. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini penting dilakukan. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pelatihan pembuatan selai dari empat jenis kulit buah. Kegiatan ini berhasil dilakukan karena 1 masyarakat telah memiliki pengetahuan terhadap pentingnya pengolahan kulit buah; 2 masyarakat telah memiliki keterampilan dalam pembuatan sela dari kulit buah... Pemanfaatan limbah kulit pisang yang lebih baik dapat menambah nilai jual menjadi lebih tinggi. Kulit pisang diketahui dapat dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan berbagai produk pangan, sehingga bisa dioptimalkan menjadi peluang usaha Gurning et al., 2021. ...Yunita Rakhmawati Rahmi MasitaNur'aini KartikasariDurrotul QomariaPisang merupakan komoditas unggul Indonesia dan tidak dipengaruhi oleh musim. Kecamatan Tirtoyudo adalah salah satu sentra produksi terbesar dari Kabupaten Malang. Pisang umumnya hanya dimanfaatkan daging buahnya saja untuk menghasilkan berbagai olahan pangan dan dijadikan sebagai oleh-oleh khas daerah. Selain dijual dalam bentuk segar, sebagian pisang di Desa Tirtoyudo banyak diolah dalam bentuk keripik pisang. Kulit pisang umumnya hanya dijadikan sebagai pakan ternak, pupuk, dan dibuang, padahal kulit pisang berpotensi diolah menjadi bahan pangan. Limbah tersebut masih kurang diminati oleh pelaku industri, namun dapat dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan berbagai produk pangan, sehingga bisa dioptimalkan menjadi peluang usaha. Berdasarkan hal tersebut maka masyarakat perlu diberikan pengetahuan dan pelatihan teknologi tepat guna dalam pengelolaan limbah kulit pisang sebagai produk pangan agar bisa dimanfaatkan lebih luas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan pelatihan pembuatan kerupuk kulit pisang. Pada saat kegiatan juga dibagikan leaflet tentang macam pengolahan kulit pisang dan kuesioner untuk menganalisis tingkat pengetahuan masyarakat serta evaluasi kebermanfaatan kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan kulit pisang sebagai bahan pangan dan antusias masyarakat. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah penerapan teknologi tepat guna untuk masyarakat dapat diaplikasikan dan diterima dengan baik. Nur LailyVivi Eulis DianaABSTRAKPendahuluan Pisang merupakan buah yang sering dikonsumsi dibandingkan dengan buah yang lain dan dikonsumsi tanpa memperhatikan tingkat sosial. Pisang diketahui mengandung gizi tinggi dan sebagai sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Kulit pisang mengandung senyawa pektin yang cukup besar kandungan pektin pada kulit pisang berkisar antara 0,9% dari berat kering. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi Selai kulit ari pisang kepok Musa paradisisaca L., rasa cokelat. Metode Penelitian ini menggunakan metode eksperimental variabel bebas dan variabel terikat di laboratorium. Sediaan selai kulit ari pisang kepok dibuat dalam 4 formula, dengan gula, bubur kulit ari pisang kepok dan bubuk cokelat. Menggunakan Uji kesukaan, uji hedonik dan uji daya oles. Hasil penelitian menunjukan bahwa Uji organoleptis, uji hedonik dan uji daya oles diperoleh hasil bahwa selai yang paling disukai adalah Formula selai keduaatau F II dan Formula selai pertama atau F I. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa semua formula dapat menjadi selai yang baik meskipun terdapat perbedaan disetiap formula, dimana formula yang baik adalah formula II dan selai yang kurang baik terdapat pada formula IV karena terjadi konsentrsiBubuk Cokelat maka kekentalan selai kulit ari pisang kepok semakin MunasariDwi SandriJefriadi JefriadiKulit pisang kepok Musa paradisiaca forma typical merupakan hasil samping dari pisang kepok yang digunakan oleh industri pangan. Saat ini kulit pisang kepok belum banyak dimanfaatkan secara produktif, padahal kulit pisang kepok masih memiliki kandungan gizi dan pektin yang dapat diolah menjadi produk pangan yaitu selai. Untuk meningkatkan mutu selai kulit pisang kepok dilakukan penambahan pisang ambon. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan pisang ambon terhadap tingkat kesukaan selai, mendapatkan formulasi terbaik berdasarkan daya terima panelis dan mengukur karakterisasi selai yang dihasilkan dari semua perlakuan. Tahapan pembuatan selai yaitu dengan membuat bubur kulit pisang kepok dan bubur pisang ambon kemudian dimasak dengan gula dan asam sitrat. Analisis daya terima selai dilakukan dengan uji tingkat kesukaan hedonik kemudian data dianalisis dengan uji ANOVA dan DMRT. Karakteristik selai dilakukan dengan uji kadar air dan uji daya oles. Penambahan pisang ambon berpengaruh nyata terhadap rasa selai, formulasi selai terbaik berdasarkan daya terima panelis adalah pada perlakuan 50% 50% bubur kulit pisang kepok dengan bubur pisang ambon. Karakterisasi selai yang dihasilkan dari semua perlakuan mempunyai kadar air berkisar 29,71 – 35,06% dan daya oles berkisar antara 9 – 11,6 Pisang Menurut Provinsi TahunStatistik Badan PusatBadan Pusat Statistik. 2020. Produksi Pisang Menurut Provinsi Tahun 2015 -2019. Direktorat Jenderal Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Raja Musa paradisiaca var Raja Dalam Pembuatan Es KrimW O ErmawatiS WahyuniS RejekiErmawati, W. O., Wahyuni, S., & Rejeki, S. 2016. Kajian Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Raja Musa paradisiaca var Raja Dalam Pembuatan Es Krim. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan. 11, Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Bahan Dasar Pembuatan KerupukA HartonoP B JanuHartono, A. & Janu, P. B. 2013. Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kerupuk. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan. Vol 2 No 3, September 2013, hal 198-203. - Selama ini pelepah pisang belum dimanfaatkan secara optimal dan masih berakhir jadi limbah. Padahal, dalam pelepah pisang memiliki kandungan selulosa yang tinggi dan bisa digunakan sebagai bahan penyerap berkemampuan serap tinggi. Untuk mengatasi itu, sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada UGM mengolah pelepah pisang jadi bahan penyerap hidrogel ramah lingkungan. Dilakukan Ridho Alfalah, Delvira Sari dan Talitha Tara Thanaa, dibimbing dosen Lisna Hidayati. Ridho mengatakan, dilakukan proses isolasi agar dapat menghasilkan selulosa yang bebas dari kandungan zat lain seperti lignin dan hemiselulosa. Selulosa ini yang jadi bahan utama proses pembuatan hidrogel dengan kemampuan serap yang tinggi. "Selulosa yang dihasilkan disintesis menjadi turunannya karboksimetilselulosa. Hasilnya, diperoleh bahan penyerap berbasis yang memiliki daya serap cukup tinggi melalui proses ikat silang," kata Ridho, Senin 23/9. Mereka memakai empat varietas limbah pelepah pisang dalam penelitiannya. Keempat varietas yang digunakan ada pisang ambon, pisang mas, pisang raja, hingga pisang kepok. Keempatnya memiliki karakteristik dan kemampuan yang beda sebagai penyerap. "Keempat varietas pisang lokal yang kami pilih mudah untuk ditemukan dan harga tidak terlalu mahal, bahkan kadang bisa menemukan di pekarangan rumah sendiri," ujar Ridho. Pengembangan hidrogel dari limbah pelepah pisang ini diawali keprihatinan mereka terhadap limbah popok bayi yang jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Limbah yang menumpuk sulit untuk terurai, sehingga mencemari lingkungan. Biasanya, bayi memakai popok 3-4 buah per hari dan tiap tahun Indonesia ada 4,2-4,8 juta ibu hamil melahirkan bayi. Padahal, bahan penyerap/Super Absorbent Polymer SAP dalam popok bayi mengandung natrium akrilat dari minyak bumi. Kandungan itu sulit untuk terurai lingkungan, dan kotoran yang tersimpan dalam popok bisa membahayakan kesehatan tubuh. Pengembangan bahan penyerap berbasis selulosa ini diharap jadi inisiator pengembangan popok bayi ramah lingkungan. "Dengan begitu, dapat membantu mengurai persoalan limbah popok bayi dan menciptakan lingkungan yang bersih," kata Ridho. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

limbah pelepah pisang dapat banyak ditemui di daerah